Rabu, 17 Agustus 2011

Jokes - Funny JB






Tanggal 26, Angka 66 dan bencana nasional

Numerologi lagi. Banyak media, bukan hanya forum, milis, twitter, facebook atau infotainment, melainkan juga media-media utama di Indonesia, mengangkat berita mengenai tanggal 26, angka 66 dan bencana yang menimpa Indonesia. Benarkah bencana nasional sering terjadi pada tanggal 26? Mari kita telaah akurasi berita ini bersama-sama.


Sebenarnya saya sama sekali tidak berniat menulis topik ini. Namun karena saya mendapat banyak pertanyaan mengenainya dan melihat berita ini masih disinggung-singgung di televisi, maka saya memutuskan untuk menulisnya supaya kita mendapatkan gambaran yang lebih tepat mengenai tanggal 26, angka 66 dan bencana nasional.

Disebutkan di media-media (salah satunya adalah okezone. klik disini) kalau tanggal 26 memiliki arti penting karena bencana-bencana nasional umumnya terjadi pada tanggal tersebut. Bencana-bencana yang dijadikan contoh adalah:

Tsunami besar Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Des 2004. Lalu gempa Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 26 Mei 2006. Kemudian gempa Tasikmalaya yang terjadi pada tanggal 26 Juni 2010. Tsunami Mentawai yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 2010. Dan bersamaan dengan tsunami Mentawai adalah meletusnya gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober 2010.

Misteri Nameless Thing of Berkeley Square

Lebih dari 100 tahun yang lalu, sesuatu yang mengerikan terjadi di Berkeley Square.


Nameless Thing of Berkeley Square adalah sebuah julukan yang diberikan kepada entitas misterius yang terlihat pada abad ke 18 dan 19 di sebuah gedung era Victorian bernama 50 Berkeley Square di Inggris.


Walaupun kebanyakan peneliti lebih condong memasukkan peristiwa ini ke dalam kategori supranatural, sebagian lainnya beranggapan kalau entitas ini dapat dimasukkan ke dalam kategori Cryptid atau Predator. Ini juga alasan mengapa saya mau menulis mengenai makhluk ini.


Selasa, 16 Agustus 2011

9 Peristiwa kebetulan yang aneh ? (wajib baca!)

1. Kembaran yang aneh

Sebuah kesalahan komputer menyebabkan dua orang wanita Amerika sama-sama diberi nama Patricia dan diberikan nomor jaminan sosial yang sama. Ketika kedua wanita itu dipertemukan oleh petugas untuk mengklarifikasi kesalahan itu, mereka menemukan bahwa :

Kedua wanita tersebut sama-sama memiliki nama Patricia Ann Campbell
Ayah mereka sama-sama bernama Robert Campbell
Tanggal lahir mereka sama-sama 13 Maret 1941
Mereka sama-sama menikah dengan pria militer pada tahun 1959 (selisih hanya 11 hari)
Mereka sama-sama memiliki dua anak berumur 19 dan 21 tahun.
Mereka sama-sama suka melukis dengan cat minyak
Mereka berdua sama-sama pernah belajar di bidang kosmetik
Keduanya sama-sama pernah bekerja sebagai akuntan.


2.Peluru dengan namamu dipermukaannya


Pada tahun 1893, Henry Ziegland memutuskan hubungan dengan kekasihnya.Tragis, kekasih perempuannya tidak bisa menerima berita tersebut dengan baik. Ia bunuh diri. Kakak laki-lakinya yang stress menyalahkan Henry Ziegland atas kematian adiknya. Dia pergi ke rumah Henry dan melihatnya di kebun dan kemudian mencoba untuk menembaknya. Untungnya, peluru itu hanya menyerempet wajah Henry dan tertanam ke sebuah pohon. Pada tahun 1913, 20 tahun setelah peristiwa itu, Henry memutuskan untuk menggunakan dinamit untuk mencabut pohon tersebut. Ledakan dinamit yang kuat menyebabkan peluru yang tertanam 20 tahun yang lalu terlontar keluar persis ke arah dahi Henry. Henry meninggal seketika.


3. Hugh William yang beruntung

Pada 5 Desember 1660, sebuah kapal tenggelam di Dover - satu-satunya awak yang selamat bernama Hugh William. Pada 5 Desember 1767, sebuah kapal juga tenggelam di perairan yang sama - 127 orang meninggal, satu-satunya penumpang yang selamat bernama Hugh William. Pada 10 Juli 1940, Sebuah kapal Inggris dihancurkan oleh Jerman - hanya dua orang yang selamat, seorang pria dan keponakannya. Keduanya sama-sama bernama Hugh William.


4. Hingga kematian memisahkan mereka

Pada tahun 1996, polisi Paris mengadakan penyelidikan terhadap sebuah tabrakan yang terjadi antara dua mobil pada malam hari. Kedua pengemudi mobil tersebut sama-sama tewas. Penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa ternyata kedua pengemudi tersebut adalah seorang pria dan wanita dan keduanya adalah mantan kekasih yang sudah berpisah beberapa bulan. Tidak ada diantara mereka yang mengetahui bahwa mobil yang ditabraknya dikendarai oleh mantan kekasihnya.


5.Dia ada dibelakangmu

Michael Dick telah menjelajah Inggris dengan keluarganya untuk melacak keberadaan anak perempuannya yang bernama Lisa - yang telah hilang kontak selama 10 tahun. Setelah pencarian selama bertahun-tahun tanpa hasil, dia mendatangi Harian Suffolk Free Press yang setuju untuk menolongnya dengan menayangkan berita itu di harian mereka. Untungnya, anak perempuannya yang telah lama hilang melihat berita itu di koran, dan mereka berjumpa untuk pertama kalinya. Yang aneh adalah ternyata anak perempuannya persis berada di belakang mereka ketika wartawan mengambil foto Michael untuk ditayangkan di korannya. Inilah foto tersebut.



6. Ijin untuk ujian

Seorang murid di sekolah tingkat atas di Argoed High School di Wales Utara sedang menjalani ujian akhir di kelasnya pada tahun 1990. Nama anak itu adalah James Bond - Nomor kertas ujiannya adalah 007.

7. Apa yang sedang berlangsung....

Pada tahun 1965, pada usia 4 tahun, Roger Lausier sedang berenang di sebuah pantai di Salem. Dia mengalami masalah dan hampir tenggelam. Seorang wanita bernama Alice Blaise menolongnya. Pada tahun 1974, di pantai yang sama, Roger sedang berselancar. Dia melihat seorang pria yang hampir tenggelam dan segera menolongnya. Luar biasa, pria yang ditolongnya adalah suami Alice Blaise.


8. Kukejar engkau hingga liang kubur

Pejabat militer Kavelari Inggris bernama Mayor Summerford sedang bertempur di Flanders pada tahun terakhir perang dunia ke 1. Sebuah sambaran petir menyambarnya dan menjatuhkannya dari kuda. Peristiwa itu membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah. Enam tahun kemudian ia pindah ke Vancouver, Kanada. Sementara ia keluar memancing, Mayor Summerfield kembali disambar petir. Kali ini seluruh tubuh bagian kanannya lumpuh. Dia meninggal dua tahun setelah insiden itu. Empat tahun setelah kematiannya, batu nisannya hancur lebur - disambar oleh petir.

9. Lakukan apa yang kau khotbahkan
Seorang pengusaha bernama Danie de Toit sedang berpidato di depan pengunjung di Afrika Selatan. Topik dari pidatonya adalah - Hati-hati karena kematian dapat mendatangimu kapan saja. Pada akhir pidatonya, dia memasukkan sebuah permen peppermint ke mulutnya. Ia tersedak hingga meninggal di tempat.

The Toynbee Tiles (Pesan Misterius di Jalanan)

Pada tahun 1992, seorang pria asal Philadelphia bernama Bill O'Neill sedang berjalan kaki ketika ia menyaksikan sesuatu yang tidak biasa. Ia melihat ada sebuah ubin yang dipasang secara mencolok di jalanan lokal yang dilaluinya. Ukurannya kira-kira sebesar plat mobil. Yang paling misterius dari ubin itu adalah adanya sebuah pesan aneh yang tertulis di atasnya.


Penemuan Bill O'Neill adalah satu dari sekitar 130 ubin misterius lainnya yang ditemukan di jalanan lokal Amerika. ubin yang terbuat dari linoleum dan campuran aspal ini ini juga muncul di kota-kota seperti Washington DC, Pittsburgh, New York, Baltimore, Boston dan lainnya. Bahkan ubin serupa juga ditemukan di Brazil, Argentina dan Chili.


Ubin aneh ini sering disebut The Toynbee Tiles dan misterinya masih belum terpecahkan hingga sekarang.


Pesan-pesan Aneh
Jika hanya sebuah ubin berbentuk aneh yang ditemukan terpasang di jalanan, mungkin tidak akan terlalu menarik perhatian. Namun yang membuatnya menjadi misterius adalah pesan-pesan yang tertulis di atasnya.


Ubin-ubin tersebut memiliki variasi dari pesan sama yang berbunyi "TOYNBEE IDEA IN KUbricK’s 2001 RESURRECT DEAD ON PLANET JUPiTER".



Pada masing-masing ubin, selain terdapat pesan utama di atas, juga terdapat catatan-catatan kaki seperti "Murder every journalist, I beg you" dan "Submit. Obey". Catatan kaki lainnya, diantaranya berisi kecaman terhadap media, kelompok Yahudi dan Mafia.



Toynbee dan Kubricks
Jika melihat pesannya, maka sebagian orang mungkin akan segera mengerti maksudnya. Di pesan itu ditulis nama (Stanley) Kubrick yang merupakan sutradara film "2001 : A Space Odyssey" yang dibuat pada tahun 1968. Film itu memang menceritakan tentang seorang pria yang lahir kembali untuk melakukan misi di Jupiter.


Namun apa hubungannya dengan Toynbee ?


Nama Toynbee dipercaya merujuk kepada Arnold J Toynbee, seorang sejarawan yang lahir di Inggris pada tahun 1889. Pertanyaannya adalah, apakah ada hubungan antara Stanley Kubrick dengan Arnold Toynbee ?


Dari dua nama ini, para penggemar misteri mulai mencoba untuk memecahkan rahasia pesan aneh ini. Dan dari penyelidikan ini pula ditemukan adanya petunjuk-petunjuk yang menghubungkan Toynbee dan Kubricks.



Petunjuk pertama, Toynbee ternyata pernah menulis mengenai seseorang yang bernama Zoroaster yang memiliki pemikiran tentang ide-ide Monotheisme. Nama Zoroaster ini juga muncul di soundtrack film "2001 : A Space Odyssey" yang berjudul "Thus Spoke Zoroaster".

Petunjuk kedua dapat ditemukan pada tulisan skenario drama dari seorang penulis bernama David Mamet. Dalam Goldberg Street Collectionnya, ia menulis mengenai sebuah percakapan antara seorang host talkshow radio dengan seorang penelepon misterius yang terobsesi dengan Arnold Toynbee, Film Odyssey dan orang mati. Skenario drama ini dibuat tujuh tahun sebelum penemuan pertama ubin Toynbee.
Namun, walaupun dua petunjuk ini telah ditemukan, masih belum jelas siapa yang membuat pesan-pesan aneh ini dan apa maksud yang terkandung di dalamnya. 
 Lalu muncul petunjuk lainnya yang sama misteriusnya.



James Morasco yang misterius


Ketika menulis artikel mengenai ubin ini pada tahun 2001, seorang reporter menemukan sebuah artikel lama dari surat kabar The Philadelphia Inquireryang memuat sebuah wawancara dengan seorang pekerja sosial bernamaJames Morasco. James mengklaim bahwa planet Jupiter dapat dikolonisasi dengan membawa orang-orang mati dari bumi ke sana untuk dibangkitkan, mirip dengan pesan utama pada ubin tersebut.
Lalu wartawan itu menghubungi Mr. Morasco. Seorang wanita yang menyambut telepon mengatakan bahwa Mr Morasco tidak bisa menjawab telepon karena penyakit yang dideritanya.
Seorang reporter lain yang mencoba menghubungi Mr Morasco pada tahun 2003 menemukan fakta bahwa pria tersebut telah meninggal pada Maret 2003 di usia 88 tahun. Namun istri Mr.Morasco mengatakan kepada reporter tersebut bahwa suaminya tidak mengetahui apa-apa soal ubin misterius itu.
Kasus ini kembali menemui jalan buntu.


Siapa yang membuatnya ?
Setiap penyelidikan yang sepertinya sudah mengarah ke si pelaku selalu berakhir tanpa jawaban. Namun, beberapa kesimpulan mungkin bisa ditarik dari ubin-ubin yang dipasang.

Semua ubin tersebut dibuat dari bahan yang sama. Cara pemasangan dan penulisan pesannyapun sama. Ini mengindikasikan bahwa pelakunya mungkin cuma satu orang. Entahkah orang ini memiliki gangguan jiwa atau rasa humor yang tinggi, yang jelas ia adalah seorang yang kreatif.

Karakter lain yang bisa dinilai dari pembuatnya antara lain adalah, ia orang yang sabar dan metodis mengingat ia rela menghabiskan waktu untuk membuat sekitar 130 ubin itu hanya dengan tangan. Melihat dari penyebaran ubin ini di banyak kota dan negara, mungkin orang ini memiliki uang yang cukup yang memampukannya untuk bepergian.
Sebagian orang menduga ia adalah seorang Eropa karena Toynbee dan Kubrick adalah orang Inggris. Sebagian orang lagi percaya pelakunya adalah penduduk asli Philadelphia karena banyaknya ubin yang ditemukan di wilayah ini. Bahkan anehnya, pada salah satu ubin yang ditemukan di kota Santiago, Chili, terdapat alamat sebuah rumah di kota Philadelphia.
Namun, pemilik rumah di Philadelphia itu mengaku tidak tahu menahu mengenai ubin itu dan merasa terganggu karena terus ditanya mengenai ini. Apa maksud si pemasang ubin dengan menyebut alamat rumah itu ? dan apa hubungan antara sang pelaku dengan kota Philadelphia ?
Apakah James Morasco yang membuatnya ?
Banyak yang percaya memang ia pelakunya. Namun teori ini agak sulit diterima karena jika benar Mr.Morasco yang memasang ubin itu, itu berarti ia memasang semuanya ketika ia berusia 70 tahun lebih. Bukan itu saja, teori ini sepertinya terpatahkan dengan sendirinya karena setelah kematiannya di tahun 2003, masih banyak ubin baru lain yang ditemukan.

Apakah semua ini hanya ulah seorang iseng ? Jika ya, maka mungkin ia adalah orang iseng paling tekun di dunia karena rela menghabiskan uang dan tenaga untuk memasang ubin ini di puluhan kota.

Ataukah pelakunya hanyalah seorang depresi yang bermaksud menyampaikan sesuatu ? Atau, ada sesuatu yang lain ?

Bagaimana memasangnya ?
Selain pelakunya, misteri lainnya adalah bagaimana ia bisa memasang ubin tersebut di jalanan ramai tanpa terlihat sama sekali ?

Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh seorang peneliti Toynbee Tiles bernama Justin Duerr. Menurutnya, ubin itu pada awalnya dibungkus dengan kertas Tar, lalu ditaruh di jalanan yang ramai pada pagi hari. Mobil yang amelindasnya terus menerus akan membuat ubin itu melesak ke dalam jalan dan kertas Tar pembungkusnya akan robek dan menyingkapkan pesan aneh itu. Ini dimungkinkan karena campuran aspal dan linoleum yang membentuk ubin itu.
Toynbee Tiles - Unsolved
Hingga tahun 2007, masih banyak ubin baru yang ditemukan di Philadelhia. Namun ukurannya kebanyakan lebih kecil dibanding sebelumnya. Ubin-ubin baru itu juga menunjukkan gaya penulisan pesan yang berbeda.
Misalnya, pada pesan yang baru, ia hanya menulis :
"TOYNBEE IDEA MOVIE 2001 RESURRECT DEAD PLANET JUPITER"
Ia menghilangkan nama Kubrick yang biasa ditemukan pada pesan sebelumnya.
Pada saat ini, banyak dari ubin Toynbee telah hancur akibat perbaikan jalan yang dilakukan oleh otoritas setempat. Menurut mereka, pemasangan ubin itu masuk ke dalam kategori Vandalisme dan mereka berjanji akan menyingkirkan semua ubin Toynbee yang ditemukan.
Namun, soal siapa yang memasangnya dan apa arti pesan yang ada pada ubin tersebut masih belum terpecahkan hingga kini.







Tiime Traveler di film Charlie Chaplin tahun 1928 ?

Pada tanggal 20 Oktober 2010, seorang sutradara film independen dari Irlandia mengupload sebuah rekaman yang berasal dari tahun 1928 yang sepertinya memperlihatkan seorang wanita sedang berbicara dengan menggunakan ponsel. Mungkinkah wanita itu seorang Time Traveler?


George Clarke, nama sutradara itu, menemukan rekaman itu dari DVD filmCharlie Chaplin yang berjudul The Circus. Adegan itu sendiri bukan bagian dari film The Circus, melainkan adegan extra yang terdapat dalam DVD itu yang memperlihatkan sekumpulan orang-orang yang sedang menghadiri pemutaran perdana film tersebut.

Time Traveler yang sedang menelepon
Dalam cuplikan tersebut, kita bisa melihat seorang perempuan berjalan dengan posisi tangan seperti sedang memegang sebuah ponsel. Pada saat wanita itu berhenti sesaat, dalam rekaman terlihat kalau mulutnya bergerak seperti sedang berbicara. Lalu, gambar rekaman itu berpindah ke adegan lain (transisi).


Clarke mengatakan:

"Satu-satunya kesimpulan yang bisa saya ambil - yang akan terdengar mengada-ngada bagi sebagian orang - wanita itu seorang Time Traveler."
Menurut Clarke ia telah memperlihatkan rekaman itu kepada lebih dari 100 orang dan tidak ada satu orang pun yang bisa memberikan penjelasan yang memuaskan.

Memang benar. Saya rasa memang tidak ada yang bisa memberikan teori yang bisa menjelaskan misteri ini dengan memuaskan (termasuk teori time travel). Tetapi saya akan mengajak kalian untuk melihat kisah ini dari sudut pandang yang berbeda-beda supaya kalian bisa memutuskan apa yang ingin kalian percayai.

Baiklah, kalau begitu mari kita mulai meneliti rekaman ini.

Hoax dan Viral Marketing

Pertama, ada anggapan kalau rekaman ini sebenarnya sebuah hoax atau bagian dari Viral Marketing yang dilancarkan oleh Clarke. Kecurigaan ini cukup beralasan karena dalam video yang diupload Clarke, ia menyebutkan kalau dalam tahun-tahun mendatang, film-film yang dibuatnya akan segera tayang. Lalu ia juga mempromosikan situs-situs miliknya.

Namun, saya kira anggapan ini cukup tidak beralasan karena Clarke memperlihatkan DVD yang berisi adegan itu. Tentu saja, semua orang bisa membeli DVD tersebut dan memeriksanya sendiri. Jadi, kecil kemungkinan rekaman ini sebuah hoax yang dibuat untuk Viral Marketing.

Kalau rekaman ini bukan hoax, apa yang sesungguhnya terlihat disitu? benarkah wanita itu sedang menggunakan ponsel?

Wanita misterius dan ponsel
Argumen utama mengapa banyak yang mengatakan kalau wanita itu seorangTime Traveler adalah karena perilaku wanita tersebut terlihat seperti sedang menelepon dengan sebuah ponsel yang jelas belum ada pada tahun 1928.

Namun masalahnya adalah saya tidak bisa melihat adanya ponsel di dalam genggamannya.

Dengan kata lain, orang yang beranggapan kalau wanita ini sedang menelepon bisa jadi hanya berpersepsi.

Beberapa orang beranggapan kalau bayangan hitam di dekat telapak tangannya adalah sebuah benda padat. Namun saya yakin kalau bayangan hitam itu benar-benar bayangan telapak tangan wanita itu. Soal ini akan saya jelaskan sebentar lagi.

Kemudian, lihat foto-foto di bawah ini, dan temukan persamaan pada cara memegang ponsel.

Jawabannya ada dua:

Pertama, Jari tengah, jari manis dan kelingking akan tersusun dengan rapi.

Kedua, kelingking yang memegang ponsel selalu berada di bawah ujung hidung. 

Kedua posisi itu bertujuan supaya ponsel yang dipegang membentuk sudut 45 derajat. Jika kalian memegang ponsel saat ini, kalian bisa mencobanya sendiri.

Sekarang lihat screen shot dari rekaman itu. Saya tambahkan sebuah ponsel imajiner berdasarkan posisi jari-jari wanita itu.

Wanita itu memegang ponsel dengan cara yang sangat tidak biasa karena kelingkingnya berada di tengah hidung, di atas ujung hidung. Posisi jari tengah dan jari telunjuk terbuka lebar, tidak mirip seperti seseorang yang sedang menelepon.

Mungkin kalian akan berkata kepada saya:

"Brother enigma, itu tidak membuktikan apa-apa. Saya bahkan biasa menelepon dengan memegang ponsel hanya dengan dua jari. Penjelasanmu tidak menjawab misteri ini sama sekali."

Saya tahu. Mari kita berbicara posisi tangan pada umumnya saja terlebih dahulu. Biarkan saya melanjutkannya terlebih dahulu.

Karena kejanggalan posisi jari-jari ini, ada kemungkinan kalau wanita itu bukan sedang memegang ponsel.

Lalu apa yang sedang dilakukannya?

Menutupi wajah dengan tangan
Beberapa orang percaya kalau ia sebenarnya sedang menutupi wajahnya dari sinar matahari. Namun saya meragukannya karena umumnya seseorang menutupi wajah dari sinar matahari dengan telapak tangan yang terbuka, bukan dengan jari-jari menekuk (kecuali kalau wanita ini memiliki jari-jari yang cacat).

Aktor pria dengan pakaian wanita
Ada lagi yang percaya kalau wanita itu sesungguhnya seorang aktor pria. Ini bisa terlihat dari sepatunya yang cukup besar dan aneh. Walaupun disebutkan kalau rekaman itu menunjukkan masyarakat umum yang hendak menonton pemutaran perdana film The Circus, selalu ada kemungkinan kalau sang sutradara, yaitu Chaplin sendiri, menggunakan aktor untuk memerankan orang-orang tersebut. Ini hal yang biasa dalam pembuatan film.

Jika ia adalah seorang pria yang diminta mengenakan pakaian wanita, maka ia perlu menutupi wajahnya untuk mengurangi kesan "prianya" dari para penonton. Ketika ia berhenti, kemungkinan ia menjadi ragu dengan suatu hal dan sedang berbicara dengan kru film mengenai instruksi selanjutnya. Karena itu, adegan itu segera berpindah ke adegan lain sehingga kita tidak menyadari kesalahan tersebut.

Penjelasan ini cukup masuk akal walaupun tidak cukup menjelaskan mengenai keanehan posisi jari-jarinya.

Alat bantu dengar
Teori lain yang cukup masuk akal adalah wanita itu sesungguhnya sedang menggunakan alat bantu dengar. Ia berbicara sedikit untuk mengetes pendengarannya.

Penjelasan ini juga cukup masuk akal. Coba lihat poster di bawah ini, dan tebak, apa yang sedang dilakukan oleh pria tua itu?

Mungkin kalian akan berkata "Sudah jelas! Ia sedang menelepon dengan ponsel."

Sebenarnya pria itu adalah raja Portugal yang hidup pada abad ke-19. Gambar di atas adalah ilustrasi yang menggambarkan sang raja sedang menggunakan alat bantu dengar yang disebut king Gowa Chair.

Alat bantu dengar lain yang cukup populer pada tahun 1920an adalah alat bantu dengar berbentuk terompet seperti ini.


Salah satu alat bantu dengar yang mungkin digunakan oleh wanita itu adalah Western Electric Model 34A "Audiphone" yang terlihat di foto di bawah ini.

Alat bantu ini diproduksi oleh Western Electric Company pada tahun 1925. Panjangnya sekitar 16 cm dengan lebar sekitar 8 cm.

Walaupun kita tidak bisa memastikannya, namun yang ingin saya tekankan disini adalah, benda kecil yang bisa dipegang seperti memegang sebuah ponsel bukan hal yang aneh pada tahun 1920an.

Menggaruk wajah atau kebiasaan kecil lainnya
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Posisi jari wanita itu sangat tidak biasa untuk bisa disebut sedang memegang sebuah ponsel. Saya juga telah mengatakan kalau saya tidak bisa melihat ponsel tersebut. Karena itu saya berpikir kalau wanita itu mungkin sedang menggaruk atau sedang melakukan kebiasaan kecil lainnya (seperti memegang daun telinga).

Coba lihat video di atas pada menit 5:00.

Dalam slow motion, sebelum adegan berpindah, kita bisa melihat wanita itu mengubah posisi jarinya.

Lalu lihat posisi jarinya. Apakah itu terlihat seperti seseorang yang sedang menelepon?

Sekarang lihat bayangan hitam pada telapak tangannya.

Bayangan itu berlekuk mengikuti telapak tangan. Ini menunjukkan kalau tidak ada objek padat di dalam genggamannya. Persepsi kalau wanita ini sedang menelepon lenyap begitu saya melihat screenshot ini. Bagi saya, sekarang ia terlihat seperti sedang menggaruk (tentu saja ini pun persepsi saya sendiri).

Lalu kalian mungkin akan kembali bertanya: "Brother, tidak ada orang yang menggaruk kepala sambil berbicara."

Baiklah, kita akan kesampingkan teori orang gila yang mungkin saja menggaruk sambil berbicara. Tetapi, jika kita perhatikan rekaman itu,sesungguhnya tidak ada satupun bukti yang menunjukkan kalau wanita itu sedang berbicara!

Yang terlihat pada rekaman itu adalah: Wanita itu membuka mulut dan menutupnya kembali pada saat ia berhenti sejenak. Gerakan mulut ini bisa saja hanya berupa ekspresi kagum, kaget atau heran. Ini juga menjelaskan mengapa ia berhenti sejenak. Mungkin ia melihat sesuatu yang membuatnya heran.

Lagipula, kalau mulut seseorang terlihat komat-kamit, itu tidak selalu berarti ia sedang berbicara. Bisa saja ia sedang berdoa atau bernyanyi. Kita sering melakukannya bukan?

Namun, disinilah hebatnya rekaman ini. Ketika jawaban atas perilaku wanita ini akan segera muncul, adegan berpindah. Jadi, kita tidak mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya sedang dilakukan olehnya.

Perjalanan lintas waktu ke masa lampau

Jika wanita ini memang time traveler dan sedang berbicara di ponsel, pertanyaannya adalah: Mengapa ia begitu bodoh berjalan dengan santai sambil berbicara di ponsel di tengah keramaian yang penuh dengan kamera?

Jika ia memang sedang berbicara di ponsel, mengapa orang sekitarnya tidak bereaksi ketika melihat keganjilan itu?

Lalu, dengan siapa ia berbicara? dengan orang lain di tahun 1928? Jika iya, dengan apa sinyalnya dikirimkan? dengan satelitkah? satelit belum ada pada tahun itu.

Ataukah ia sedang berbicara dengan seseorang dari masa kini? Jika demikian, apakah sinyal telepon juga bisa melakukan perjalanan lintas waktu?

Mungkin kita berpikir, jika mereka bisa melakukan perjalanan lintas waktu, maka tentu saja mereka juga mampu menciptakan teknologi canggih untuk komunikasi antar waktu. Namun persoalannya perjalanan lintas waktu mundur ke masa lampau memiliki persoalannya sendiri. Karena itu fisikawan teoritis seperti Stephen Hawking tidak percaya kalau manusia bisa melakukan perjalanan lintas waktu ke masa lampau (Ia percaya manusia bisa ke masa depan, tetapi tidak ke masa lampau).

Bayangkan, jika wanita di adegan itu memang benar time traveler yang datang dari tahun 2010 atau 2011 misalnya. Ketika ia kembali ke masa kini, ia menemukan foto wajahnya terpampang di internet dan sedang dibahas dimana-mana. Menyadari telah melakukan keteledoran, ia segera kembali ke tahun 1928 untuk memperbaiki kesalahannya.

Di tahun 1928, persis saat pemutaran perdana film The Circus, ia melihat dirinya yang lain sedang berjalan sambil menelepon. Persis sebelum dirinya yang lain itu masuk ke dalam jangkauan kamera, ia segera menyetopnya dan berkata: "Jangan lewat situ, apakah kamu tidak menyadari kalau kamu masuk ke dalam rekaman film Chaplin yang kemudian ditemukan oleh seorang sutradara pada tahun 2010. Kamu membahayakan rahasia kita."

Menyadari hal itu, dia segera berbelok. Selamatlah rahasia mereka. Rekaman itu tidak pernah ada dan tiba-tiba postingan mengenai Time Traveler di film Chaplin lenyap dari seluruh website dan blog.

Tetapi masalahnya sekarang ada dua wanita time traveler dengan identitas yang sama.

Jika mereka berdua sama-sama kembali ke masa kini, bukankah sekarang ada dua wanita dengan identitas yang sama di masa kini?

Jika dua wanita ini kembali lagi ke tahun 1928, mereka berdua bisa bertemu dengan mereka yang lain di tahun 1928. Jadi jumlah mereka bertambah menjadi empat.

Siapakah yang berhak pulang dan tinggal dengan suaminya (yang cuma satu)?

Karena masalah-masalah seperti ini dan masalah lain seperti Grand Father Paradox, perjalanan lintas waktu ke masa lampau tidak mungkin bisa terjadi. Paling tidak, begitulah kata Hawking.

Pada saat saya mau mengakhiri tulisan ini, mungkin kalian kembali menginterupsi saya.

"Penjelasan ini tidak menjawab misteri ini. Wanita itu tidak terlihat seperti sedang menggaruk. Bagi saya ia terlihat seperti sedang menelepon walaupun posisi jarinya tidak wajar."

Nah, pertanyaan saya adalah:

"Jika kalian bisa percaya kalau wanita itu sedang menelepon dengan posisi jari yang tidak wajar, mengapa kalian tidak bisa percaya kalau wanita itu sedang menggaruk dengan posisi jari yang tidak wajar?"





Count Saint Germain yang misterius

Di tengah-tengah berkembangnya filsafat dan seni di Eropa pada tahun 1700an, muncul seorang pria misterius yang dipercaya mengetahui segalanya dan tidak pernah mati.


Pria tersebut adalah Comte de saint Germain atau Count St.Germain. Banyak legenda yang tercipta di sekeliling kehidupannya. Ada yang percaya kalau ia adalah manusia abadi yang telah berusia 2.000 tahun dan bahkan mengenal Yesus secara pribadi. Ada yang mengatakan kalau ia adalah reinkarnasi dari orang-orang besar seperti Plato atau Hesiod. Ada lagi yang percaya kalau ia adalah orang yang sama dengan Merlin, sang penyihir penasehat raja Arthur, dan banyak lagi.

Hanya sedikit yang bisa diketahui dari kehidupan St.Germain. Sebagian orang menyebutnya sebagai keturunan Yahudi Alsatian, Yahudi Portugis atau bahkan keturunan raja Portugis. Ia fasih dalam berbagai profesi yang dijalaninya: petualang, penemu, herbalis, alkemis, pianis, pemain biola dan komposer.

Ia memiliki banyak permata dan emas yang dibawanya kemana-mana. Dalam satu kesempatan, ia mengatakan kalau ia memiliki kemampuan untuk mengubah logam dasar menjadi emas dan mampu mengubah beberapa permata kecil menjadi satu permata yang lebih besar. Bukan hanya itu, ia bahkan juga mengklaim mampu mengubah batu biasa menjadi berlian.

Figurnya yang misterius membuatnya mendapatkan tempat yang begitu mulia di kalangan para penganut okultisme seperti Teosofi yang menjulukinya Master Rakoczi atau Master R yang merupakan salah satu dari para Master kebijakan kuno yang hidup abadi dan dipercaya memiliki kekuatan seperti dewa.

Ia pertama kali muncul ke publik pada tahun 1743 di London dan kemudian di Edinburgh pada tahun 1745 dimana kemudian ia ditangkap karena diduga sebagai mata-mata. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui asal-usul atau keberadaannya sebelum tahun 1743. Ini membuat spekulasi mengenai identitasnya terus berkembang.

Horace Walpole, seorang penulis Inggris kenamaan yang kemudian menjadi temannya, menyinggungnya dalam sebuah surat yang ditulis pada tahun 1745:
"Pada hari itu, mereka menangkap seorang pria aneh bernama Count St.Germain. Ia sudah ada di kota itu selama dua tahun dan ia menolak untuk mengatakan siapa dia sebenarnya dan darimana dia berasal. Namun, ia mengakui kalau nama itu bukan nama aslinya. Ia juga bisa menyanyi dan bermain biola dengan sangat baik."
Ketika diadili, pengadilan tidak bisa menemukan bukti kalau ia adalah seorang mata-mata sehingga ia dilepaskan. Segera setelah itu, ia mendapatkan reputasi sebagai pemain biola yang hebat yang menjalani kehidupan seperti pertapa yang selibat (Tidak menikah).

Pada tahun 1746, ia menghilang dari publik begitu saja.

Count St.Germain - lukisan tahun 1745

12 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1758, ia muncul kembali di Versailles, Perancis. Pada tahun-tahun itu, ia berhasil masuk ke lingkungan istana dan menjadi teman dekat raja Louis XV. Ia juga sering memberikan nasihat mengenai pola makan yang sehat dan kadang memberikan ramuan awet muda kepada keluarga kerajaan. Konon ia mendapatkan pengaruhnya di hadapan raja Louis XV karena pernah mengubah beberapa batu permata kecil menjadi satu permata besar yang kemudian membuat nilainya bertambah.

Kepada beberapa orang yang mengenalnya, ia mengaku telah berusia ratusan tahun walaupun secara fisik ia masih terlihat seperti seorang pria berusia 40 tahun. Di Perancis, juga terungkap kalau ia menguasai banyak bahasa dan memiliki pengetahuan yang sangat luas mengenai sejarah. Pengaruh yang diciptakannya di Perancis cukup besar sehingga filsuf besar Voltaire pernah mengatakan kalau Count St.Germain adalah "pria yang tahu segalanya dan tidak pernah mati."

Tahun 1760, ia meninggalkan Perancis menuju Inggris karena salah seorang pejabat kerajaan Perancis bernama Duke of Choiseul yang iri melihat kedekatannya dengan raja memerintahkan penangkapannya dengan tuduhan penipuan.

Dari Inggris, ia pergi ke Rusia dan berdiam sementara di St.Petersburg. Kebetulan, pada saat yang sama, militer Rusia melakukan kudeta terhadap raja dan menempatkan Catherine the Great sebagai ratu. Ini membuat banyak orang percaya kalau St.Germain sebenarnya memiliki andil dalam peristiwa itu.

Tahun berikutnya, ia muncul di Belgia, membeli sebidang tanah dan hidup dengan nama alias "Surmont". Kemudian, ia menawarkan metode pewarnaan kain dan ramuan minyaknya kepada pihak kerajaan. Dalam proses penawaran ini, ia bertemu dengan salah seorang menteri Belgia bernama Karl Cobenz.

Kepada Cobenz, Count mengungkapkan kalau ia adalah seorang keturunan raja. Belakangan, Cobenz mengaku kalau ia telah melihat count mengubah segumpal logam menjadi emas. Ini cukup menarik karena seorang menteri kerajaan tidak biasa mengucapkan sesuatu yang bohong.

Cassanova yang termashyur juga pernah melihat Count mengubah logam menjadi emas. Suatu hari, ia mengunjungi laboratorium Count dan memberikannya sebuah koin logam biasa. Tidak lama kemudian, ia melihat koin logam itu telah berubah menjadi emas.

Sekarang, orang mulai mengenalnya sebagai seorang alkemis yang juga keturunan raja. Namun, segala sesuatu mengenai pria ini masih kabur dan misterius.

Lalu, ia menghilang kembali selama 11 tahun.

Tahun 1774, ia muncul kembali di Bavaria dengan menggunakan gelar Count of Tsarogy. Di sini ia berjumpa dengan salah satu bangsawan Bavaria bernamaFreherr Reinhard Gemmingen.

Dua tahun kemudian ia muncul di Jerman dan menyebut dirinya sebagai Count Welldone dan sekali lagi menawarkan resep-resep kosmetik, anggur, minuman, pengobatan tulang, kertas dan gading kepada kerajaan.

Di hadapan raja Frederick, ia mengaku sebagai anggota Freemasonry dan mengaku memiliki kemampuan mengubah logam menjadi emas. Ia diberi tempat tinggal di kediaman pangeran Karl yang juga anggota Freemasonry dan di tempat itu ia mempelajari obat-obatan herbal untuk diberikan kepada orang-orang miskin. Ia tinggal di tempat ini hingga tahun yang secara resmi dianggap sebagai tahun kematiannya.

Walaupun telah dikenal di banyak kalangan, kehidupan Count masih diselubungi oleh misteri.

Pernah suatu hari, Count berkata kepada sekumpulan teman-temannya: "Siapa di antara kalian yang pernah melihat saya makan?"

Tidak ada satupun yang mengangkat tangan. Mereka memang sering melihat Count duduk di meja makan bersama teman-temannya, namun mereka mengakui kalau Count tidak pernah menyentuh makanan yang tersaji.
 

Orang-orang disekelilingnya menjadi semakin yakin kalau Count telah menemukan rahasia Elixir of LifeKepada mereka, Count juga sering mengatakan kalau ia telah berumur ratusan tahun dan pernah tinggal di masa Kaldea kuno dan mengetahui rahasia para master dari Mesir.
 

Dalam kesempatan yang lain, Count sedang duduk di sebuah meja bersama teman-temannya sambil menceritakan sejarah dunia ratusan tahun yang lampau. Untuk sesaat, ia terdiam, lalu menoleh kepada pelayannya sambil bertanya: "Adakah yang saya lewatkan?"
 

Tanpa diduga, pelayan itu berkata: "Tuan, anda lupa kalau saya baru tinggal bersama anda selama 500 tahun sehingga saya tidak hadir pada saat peristiwa itu. Mungkin pendahulu saya yang mengetahuinya."
 

Setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan yang luar biasa di Jerman, sebuah kejadian tak terduga terjadi pada tahun 1784.

Pada tanggal 27 Februari 1784, Count St.Germain sedang berada di kastilnya di Eckenform ketika ia disebut menderita pneumonia dan meninggal dunia. Kematiannya disaksikan secara langsung oleh dokter yang merawatnya.

Reputasinya yang dikenal sebagai seorang alkemis membuat banyak orang menyangsikan kalau Count sudah meninggal karena di Eckenform sendiri tidak pernah ditemukan satupun batu nisan bertuliskan namanya.

Mungkin ada benarnya juga kalau tahun itu count belum meninggal karena ada sebuah dokumen resmi Freemasonry yang menyebutkan kalau pada tahun 1785, Freemasonry cabang Perancis telah memilih dia sebagai perwakilan mereka di sebuah konvensi yang diadakan pada tahun itu bersama dengan Mesmer, Saint-Martin dan Cagliostro (yang juga dipercaya sebagai alkemis dan hidup abadi).
Count St.Germain - Lukisan tahun 1784

Tidak sampai disitu, pada tahun 1789, St.Germain disebut muncul di istana Rusia dan disambut sang ratu sendiri. Lalu pada tahun 1789, 5 tahun setelah kematiannya, Comtesse d'Adhemar mengaku berjumpa dengannya dan mengalami percakapan yang cukup panjang di Gereja Recollets.

Pada Comtesse, ia memberikan ramalannya kalau ratu Marie Antoinette akan tewas dengan mengenaskan dan keluarga kerajaan akan hancur berantakan. Setelah itu berkata kalau ia akan pergi ke Swedia untuk menyelidiki rajaGustavius III dan mencoba untuk mencegah terjadinya sebuah kejahatan besar.

Menurut Sang Comtesse, wajah dan penampilan St.Germain terlihat seperti seorang yang baru berusia 30 tahun lebih.

Lalu, pada tahun 1790, Franz Graeffer, seorang temannya yang berkebangsaan Austria mengaku menerima sebuah surat dari Count yang berbunyi:
"Besok malam, aku akan pergi lagi. Aku dibutuhkan di Konstantinopel, lalu aku akan ke Inggris untuk mempersiapkan dua penemuan yang akan kalian miliki di abad berikutnya, yaitu kereta api dan kapal uap. Pada akhir abad ini, aku akan menghilang dari Eropa dan pergi menyepi ke Himalaya. Aku akan berisitirahat, aku harus beristirahat."
Tidak ada yang tahu pasti kemana ia pergi pada tahun berikutnya. Kemunculannya yang berikutnya diketahui dari catatan Comtesse d'Adhemar yang sebelumnya telah berjumpa dengannya pada tahun 1789.

Pada tahun 1821, Comtesse d'Adhemar menulis:
"Setiap kali aku melihatnya, aku selalu takjub. Aku berjumpa dengannya ketika ratu dibunuh pada tanggal 18 di Brumaire dan aku kembali berjumpa dengannya satu hari setelah kematian duke of d'Enghien pada Januari 1815 dan juga sekali lagi pada malam kematian Duke de Berry."
Pada tahun 1821 itu, Mademoiselle de Genlis juga mengaku berjumpa dengan St.Germain selama negosiasi di Winna. Kesaksian ini diteguhkan oleh Comte de Chalons.

Apakah benar St.Germain masih hidup pada tahun itu?

Banyak orang yang mempercayai hal itu.

Pada tahun setelah tahun 1821, seorang penulis Inggris bernama Albert Vandam mengatakan kalau ia pernah berjumpa dengan seorang pria misterius yang mirip dengan Comte de Saint Germain.
"Ia menyebut dirinya Mayor Fraser. Ia hidup sendiri dan kaya raya. Ia juga memiliki pengetahuan luas mengenai Eropa dan dalam beberapa kesempatan, ia berkata kalau ia mengenal Nero dan telah berbicara dengan Dante."
Sama seperti St.Germain, Mayor Fraser juga terlihat seperti seorang pria berusia 40 tahun dan menghilang begitu saja pada tahun-tahun berikutnya. Menariknya, pada tahun 1820, seseorang bernama Mayor Fraser menerbitkan sebuah buku yang menceritakan mengenai perjalanannya ke Himalaya dimana ia berhasil mencapai Gangotri, yaitu sumber paling suci dari sungai Ganga dan mandi di sana. Ini sesuai dengan surat Count yang ditulis untuk sahabatnya. Jadi, banyak yang percaya kalau Mayor Fraser sesungguhnya adalah Count sendiri.

Pada tahun 1835, Count disebut muncul lagi di Paris, lalu di Milan tahun 1867 dan di Mesir pada tahun-tahun berikutnya. Napoleon bahkan disebut pernah bertemu dengan dirinya dan masih menyimpan catatan mengenainya.

Setelah itu, salah seorang pemimpin Teosofi bernama Annie Besantmengklaim kalau ia bertemu St.Germain pada tahun 1896 dimana sang guru mengajarkan kepadanya berbagai hikmat.

Anggota Teosofi lainnya bernama CW.Leadbeater juga mengklaim bertemu dengan St.Germain di Roma tahun 1926. Leadbeater mengatakan kalau saat itu, St Germain menunjukkan kepadanya sebuah jubah yang pernah dipakai salah seorang kaisar romawi.

Anggota Teosofi lainnya bernama Guy ballard juga mengaku pernah berjumpa dengan Count. Namun, kesaksiannya kali ini sedikit berbeda karena Ballard mengklaim kalau Count memperkenalkannya dengan para pengunjung dari Venus. Ballard bahkan menulis sebuah buku mengenai hal ini.

Jika melihat dari kehidupannya, maka sebenarnya tidak ada yang aneh dari Count St.Germain. Ia mungkin memang keturunan raja yang memiliki banyak keahlian, suka menghilang selama beberapa tahun dan memiliki kharisma yang luar biasa. Satu-satunya misteri yang ada padanya hanyalah rumor yang menyebutkan kalau ia adalah seorang alkemis yang mampu mengobah logam dasar menjadi emas (Philosopher's Stone) dan telah menemukan rahasia umur panjang (elixir of life).

Annie Besant pernah mengadakan penyelidikan mengenainya dan ia percaya kalau St.Germain adalah anak dari pangeran Transylvania bernama Francis Racoczi yang diasingkan oleh kerajaan. Pendapat ini dikonfirmasikan oleh fakta kalau salah satu dari anak-anak pangeran Racoczi yang dibesarkan oleh pihak keluarga kerajaan Austria pergi meninggalkan kerajaan Austria. Penulis lain bernama Raymond Bernard percaya kalau Count sebenarnya adalahFrancis Bacon yang juga dipercayainya sebagai tokoh yang menulis dengan menggunakan nama Shakespeare.

Tapi, tetap saja tidak ada yang aneh dengan hal itu.

Beberapa peneliti yang skeptis percaya kalau legenda Count terlalu dibesar-besarkan. Rumor-rumor mengenai kehebatannya bisa saja tersebar akibat isu yang dihembuskan banyak orang yang mengenalnya.

Misalnya, tidak berapa lama setelah tahun kematiannya, seorang komedian Inggris bernama Milord Gower mulai menirukan karakter Count dalam aksi panggungnya. Tidak bisa disangkal kalau ia lebih menekankan pada sisi satir dibanding fakta, misalnya dengan mengatakan kalau Count adalah seorang alkemis yang hidup abadi dan bahkan mengenal Yesus.

Rumor seperti ini mungkin telah menyebabkan pengkultusan terhadap pribadi Count. Pengkultusan ini kemudian dinyalakan kembali oleh kaum esoterik yang anggota-anggotanya menulis banyak buku mengenai pria ini. Namun, sama seperti tokoh misterius lainnya di dalam sejarah, kita mungkin tidak akan pernah bisa memastikan identitasnya, entahkah ia seorang penipu, mata-mata, pesulap atau benar-benar seorang alkemis yang telah menemukan rahasia Elixir of Life.





Fulcanelli - Misterius Alchemist

"Salah satu kisah paling aneh yang pernah muncul dari awan misteri yang menyelimuti ilmu kuno alchemy adalah kisah yang menyangkut master modernnya, Fulcanelli"

---Kenneth Johnson, 1992---


Alchemy adalah sebuah ilmu pengetahuan kuno yang berfokus pada usaha untuk mengubah logam dasar menjadi emas (transmutasi), penelitian mengenaiElixir of Life (ramuan hidup abadi) dan pencapaian hikmat tingkat tinggi. Praktek ini telah dilakukan oleh penduduk masa purba, mulai dari Mesir, India, Mesopotamia, Eropa hingga Cina dan Jepang.


Salah satu aspek yang terpenting dari ilmu Alchemy adalah Philospher's Stone, sebuah substansi yang dipercaya mampu mengubah logam dasar menjadi emas. Substansi ini telah dicari oleh para alchemist selama ribuan tahun tanpa hasil.

Selama ini, Alchemy masih digolongkan kedalam Pseudo Science karena dianggap tidak mengikuti kaidah sains yang baku dan tidak ada bukti ilmiah yang dihasilkan. Bahkan Isaac Newton yang pernah menulis beberapa bahasan soal alchemy juga tidak berhasil memecahkan misteri Philospher's Stone atau Elixir of Life. Tentu saja, ini membuat ilmu alchemy tergantung-gantung diantara fiksi dan realita.

Namun, pada awal abad ke-20, di Paris, beredar sebuah rumor kalau di kota itu tinggal seorang alchemist yang hidup secara rahasia dan telah berhasil memecahkan rahasia kuno transmutasi, dengan kata lain, rahasia Philosopher's Stone sendiri. Alchemist ini dikenal dengan nama Fulcanelli.

Fulcanelli Muncul
Rumor ini berasal dari Eugene Leon Canseliet (1899-1982) dan sahabatnya Jean-Julien Champagne (1877-1932) yang mengaku sebagai murid langsung dari Fulcanelli. Kedua orang ini juga pendiri dari kelompok esoterik rahasia Perancis bernama Les Freres d'Heliopolis atau The Brotherhood of Heliopolis.
Eugene Canseliet

Jean-Julien Champagne

Fulcanelli yang berarti "The Fire of the Sun" disebut sebagai master yang memimpin kelompok kecil tersebut.

Menurut Canseliet, Fulcanelli adalah seorang pria yang sudah berumur, kaya raya dan memiliki pengetahuan yang luar biasa dalam seni, arsitektur dan bahasa. Ia juga disebut sebagai alchemist sejati yang telah memperoleh pengetahuan mengenai rahasia Philosopher's Stone. Namun, identitas pria misterius ini masih dirahasiakan dari anggota perkumpulan lainnya. Hanya Canseliet dan Champagne yang pernah bertemu muka dengannya.
Para anggota yang tidak pernah berjumpa dengan master alchemist ini mulai meragukan keberadaannya, sampai suatu hari, sebuah buku misterius muncul.

Buku itu muncul di Paris pada tahun 1926 dengan judul "Le Mystere des Cathedrales" atau 'The Mystery of Cathedrals" dan hanya dicetak sebanyak 300 eksemplar.

Konon, siapa saja yang membaca buku itu dengan cara yang tepat akan mengetahui rahasia transmutasi seperti mengubah timah menjadi emas. Nama pengarang yang tercantum di sampul depan buku itu hanya satu kata, Fulcanelli.

36 Ilustrasi pada buku itu dibuat oleh Jean Julien Champagne dan kata pengantarnya ditulis oleh Eugene Canseliet. Canseliet mengaku telah mengatur penerbitan buku itu atas permintaan pribadi dari Fulcanelli.

Dengan terbitnya buku ini, keraguan akan keberadaan tokoh misterius itu sirna karena buku itu mengandung tingkat intelektualitas yang luar biasa.

Buku ini berisi topik mengenai interpretasi simbol pada berbagai katedral Gothic dan bangunan lain di Eropa. Menurut isi buku ini, bangunan-bangunanGothic tersebut menyembunyikan instruksi alchemy dalam simbol-simbol yang terukir di bangunan itu.

Walaupun topik ini sudah pernah disinggung oleh banyak penulis sebelumnya, namun tidak pernah ada orang yang menulis dengan cara yang begitu jelas dan spesifik. Dengan demikian Fulcanelli mulai menjadi pusat perhatian di kalangan para alchemist dan okultis di paris.

Pada tahun 1930, buku kedua kembali muncul. Judulnya "Les Demeures Philosophales" atau 'The Dwellings of the Philosophers". Sekali lagi, Canseliet menulis kata pengantarnya dan Champagne membuat ilustrasinya.

Canseliet mengaku kalau Fulcanelli sebenarnya juga telah membuat buku ketiga yang berjudul "Finis Gloria Mundi" atau "The End of Worldly Glory".Namun, entah mengapa, Fulcanelli memerintahkan untuk menghancurkan naskahnya sebelum diterbitkan.

Menurut Canseliet, Fulcanelli pernah memberikan kepadanya sejumlah bubuk alchemy yang disebut "powder of projection" pada tahun 1922. Dengan bubuk ini, Fulcanelli mengijinkan Canseliet mengubah empat ons timah menjadi emas.

Transmutasi
Kesaksian Canseliet mengenai kemampuan Fulcanelli mengubah logam menjadi emas diteguhkan oleh Albertus Spagyricus.

Dalam bukunya yang berjudul "The Alchemist of the Rocky Mountains", ia mengatakan kalau Fulcanelli pernah mengubah setengah pon timah menjadi emas dan mengubah empat ons perak menjadi uranium di tahun 1937.

Peristiwa transmutasi ini terjadi di Castel de Lere, dekat Borges dan disebut-sebut disaksikan oleh Pierre de Lesseps bersama dua ahli fisika, seorang ahli kimia dan seorang ahli geologi.

Albertus berkata:
"Ketika Fulcanelli menambahkan substansi tak dikenal kedalam setengah pon timah cair, timah itu berubah menjadi emas dengan berat yang sama. Fulcanelli melakukan hal yang sama dengan perak yang kemudian segera berubah menjadi Uranium. Ketika ditanya nama substansinya, ia hanya mengatakan kalau substansi itu berasal dariFerrous Pyrite."
Tentu saja, jika peristiwa ini benar terjadi, maka tidak diragukan lagi, Fulcanelli mungkin adalah satu-satunya alchemist abad 20 yang berhasil melakukan transmutasi.

Selain kemampuannya melakukan transmutasi, Fulcanelli juga dipercaya memiliki pengetahuan yang jauh lebih maju dibanding jamannya. Kesaksian mengenai ini datang dari seorang ahli kimia yang juga jurnalis bernamaJacques Bergier.

Pertemuan dengan Jacques Bergier
Pada Juni 1937, Bergier mengaku pernah didatangi oleh seorang pria misterius yang memintanya untuk menyampaikan pesan kepada ilmuwan fisika Andre Helboner. Pria misterius itu berkata kalau ia merasa berkewajiban memperingatkan mereka akan bahaya yang bisa ditimbulkan dari usaha memanipulasi energi nuklir. Saat itu, bom atom belum tercipta. Ini berarti pria misterius tersebut memiliki pengetahuan yang belum dikenal luas di dunia sains saat itu. Bergier yakin kalau pria itu adalah Fulcanelli.
Jacques Bergier

Yang lebih aneh lagi adalah, setelah kunjungan ke Bergier, American Office for Strategic Services (Cikal bakal CIA) mulai mengadakan penelitian yang ekstensif mengenai sosok Fulcanelli hingga akhir perang dunia II. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan semua ilmuwan yang memiliki pengetahuan awal mengenai nuklir untuk mencegah pembelotan kepada pihak musuh. Tetapi Fulcanelli tidak pernah ditemukan.

Pertemuan Terakhir Canseliet dan Fulcanelli
Dalam kesaksiannya puluhan tahun kemudian, Canseliet mengaku berjumpa lagi dengan Fulcanelli pada tahun 1954 dimana ia melihat Fulcanelli tidak bertambah tua. Ini menunjukkan kalau ia juga berhasil menemukan rahasia Elixir of Life.
"Master sudah sangat tua, namun 80 tahun seperti biasa saja baginya. 30 tahun kemudian, aku kembali melihatnya dan ia terlihat seperti seseorang yang berusia 50 tahun. Ia tidak terlihat lebih tua dibandingkan saya."
Saat itu Canseliet mengadakan perjalanan ke Seville, Spanyol, dimana ia dibawa melewati jalan yang berliku-liku menuju sebuah kastil besar yang berada di antara pegunungan. Setibanya disana, ia disambut oleh Fulcanelli sendiri.

Di dalam kastil, Canseliet mengaku melihat ada wanita dan anak-anak berpakaian seperti abad pertengahan. Lalu, Fulcanelli membawanya ke sebuah laboratorium dan mengijnkannya untuk melakukan eksperimen. Setelah perjumpaan itu, ia tidak pernah bertemu dengan Fulcanelli lagi.

Sosok Fulcanelli tidak pernah muncul lagi ke permukaan. Canseliet juga mengatakan kalau tahun itu adalah tahun terakhir perjumpaannya dengan tokoh misterius itu.

Jadi, disinilah misterinya berada. Apakah Fulcanelli benar-benar ada?

Siapa Fulcanelli Sebenarnya
Sejak kemunculannya, tokoh misterius ini telah menghantui para penganut alchemy dan okultisme di seluruh dunia hingga hari ini. Identitasnya yang tersembunyi membuat Fulcanelli dikultuskan oleh banyak kelompok alchemy di seluruh dunia.

Ada teori kalau Fulcanelli sebenarnya adalah anggota terakhir keluarga kerajaan Perancis, The Valois. Keluarga ini memang sejak lama telah tertarik dengan hal-hal magis dan mistik. Walaupun seluruh keluarga ini telah dibasmi oleh raja Henri III pada tahun 1589, namun ada keturunannya yang masih bertahan hingga tahun 1615.

Ada lagi teori yang mengatakan kalau Fulcanelli adalah penjual buku okultis,Pierre Dujols. Namun, Dujols diketahui bukan seorang alchemist sejati.

Yang lain percaya kalau Fulcanelli adalah salah satu dari tiga alchemist yang hidup di Perancis saat itu yang menggunakan pseudonim AurigerFaugeronsdan Dr.Jaubert. Namun, argumen melawan teori ini cukup masuk akal. Jika Fulcanelli adalah salah seorang dari mereka, mengapa menggunakan lebih dari satu nama alias?

Lalu, sebagian lagi mencurigai Pierre de Lesseps. Lambang keluarga Lesseps adalah kuda laut. Lambang Fulcanelli yang ditemukan di buku pertamanya juga kuda laut.


Patrick Riviere, murid Canseliet, punya pendapat berbeda. Ia percaya kalau Fulcanelli adalah Jules Violle, ahli fisika terkenal Perancis.
Jules Violle
Violle adalah seorang ahli fisika yang meneliti radiasi matahari dan penyerapannya oleh atmosfer.

Lalu, sebagian lagi percaya kalau Fulcanelli adalah F Jolivet Castelot, presiden dari Alchemist's Society of France tahun 1914. 
Pria ini juga merupakan anggota dari Ordo Kabalistik de la Rose-Croix yang legendaris. Kesimpulan ini diambil karena pada sampul belakang buku kedua Fulcanelli yang berjudul "Les Demeures Philosophales" terdapat lambang perisai Dom Robert Jollivet, seorang biarawan abad ke-13 yang juga mempelajari alchemy. Jadi, wajar kalau orang mengira Fulcanelli adalah keturunan langsung dari Castelot.

Yang lain, mencoba mengambil jalan tengah. Menurut mereka, Fulcanelli bukan pseudonim dari satu orang, melainkan merujuk kepada The Brotherhood of Heliopolis yang didirikan oleh Champagne dan Cansaliet.

Namun, dari semua dugaan tersebut, dugaan paling populer selalu berkisar kepada dua tokoh yang memperkenalkan Fulcanelli ke publik untuk pertama kalinya, Yaitu Canseliet dan Champagne. Kedua orang inilah yang terlibat langsung dengan buku Fulcanelli dan mengaku mengenal Fulcanelli secara pribadi.

Canseliet dan Champagne yang misterius
Apakah Canseliet adalah tokoh dibalik nama Fulcanelli?

Ada beberapa keberatan mengenai teori ini. Saat buku pertama Fulcanelli terbit, usia Canseliet masih 20an tahun. Ia dianggap masih terlalu muda untuk memperoleh pengetahuan luas mengenai subjek alchemy yang rumit. Lagipula, penelitian terhadap gaya bahasanya pada kata pengantar menunjukkan adanya perbedaan dengan gaya bahasa pada isi buku tersebut.

Karena itu, mata orangpun tertuju kepada Champagne, sang ilustrator buku Fulcanelli. saat buku itu terbit, umurya sudah 50 tahun lebih.

Penerbit buku Fulcanelli bernama Jean Schemit percaya kalau Champagne adalah Fulcanelli karena pada beberapa kesempatan Canseliet menyebut Champagne sebagai masternya. Champagne lahir tahun 1877 dan sudah mempelajari alchemy sejak usia 16 tahun. Tahun 1916. Ia bertemu Canseliet yang berusia 17 tahun dan mengangkatnya sebagai murid.

Menurut beberapa orang, Champagne pernah mengakui kepada mereka kalau ia adalah Fulcanelli. Menariknya, di buku Le Mystere des Cathedrales, ada moto yang tertulis: UBER CAMPA AGNA. Bunyi kalimat ini memiliki kesamaan fonetik dengan nama lengkap Champagne, Jean-Julien Hubert Champagne.

Argumen ini diperkuat dengan fakta kalau Champagne adalah sosok dibalik pendirian perkumpulan Freres d'Heliopolis.

Namun, ada beberapa hal yang membuat orang menolak teori ini, yaitu karakter Champagne yang sepertinya tidak sesuai dengan kriteria seorang master alchemist.

Champagne adalah seorang pembual. ia juga suka berkelakar, suka bersilat lidah dan juga sering mabuk. Jadi, wajar saja kalau ia kadang suka mengaku sebagai Fulcanelli. Ia meninggal tahun 1932 akibat infeksi yang parah. Jempol kakinya bahkan sampai lepas dengan sendirinya. Sangat tragis untuk seorang master alchemist sejati.

Sepeninggal Champagne, Eugene Canseliet terus melakukan penelitian di bidang alchemy hingga meninggal pada tahun 1982. Sebelum kematiannya, ia mengakui kalau ia gagal memecahkan rahasia Philosopher's Stone ataupun Elixir of Life.

Dengan demikian, identitas Fulcanelli yang misterius ikut terkubur bersama dengan kematiannya.